 |
| sumber foto : titdtrimurtilasem.blogspot.co.id |
Sesuai dengan julukannya bahwa dulunya Lasem adalah Tiongkok kecil, di Lasem masih terdapat bangunan-bangunan bergaya Tiongkok salah satunya yaitu Kelenteng Mak Co. Klenteng ini berada di tepi Sungai Karanggeneng, menghadap ke bekas pelabuhan Rembang di muara sungai yang sekarang terletak di sisi barat Kawasan Bahari Terpadu. tepatnya berada di Desa Dasun Jalan Dasun No.9 Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang.
Diperkirakan kelenteng ini didirikan pada abad ke-15 dengan mengalami beberapa kali pemugaran. Klenteng yang terletak tidak jauh dari jalan pantura Rembang ini adalah Klenteng tertua di Jawa.
Konon, dulunya Laksamana Ceng Ho pernah berlabuh di kelenteng ini mengingat di seberang Kelenteng ini terdapat sungai Lasem yang bermuara ke Laut Jawa. Terdapat gapura besar yang menjadi pintu masuk ke Klenteng Mak Co yang di depannya telah ada dua singa berwarna emas dan dua tokoh yang keduanya membawa senjata.
Di teras, terdapat tiang yang dihiasi dengan pahatan huruf Cina. Sedangkan di ruang tengah tampak cerita bergambar yang terpasang di ubin sebalah kanan dan sebelah kiri ruangan. Setiap ubin mewakili satu lukisan dengan total keseluruhannya ada 50 lukisan yang disusun sampai ke langit-langit. Tentu saja bagi anda yang berkunjung disini akan menikmati berbagai wujud karya seni yang sarat dengan unsur sejarah.
Diperkirakan kelenteng ini didirikan pada abad ke-15 dengan mengalami beberapa kali pemugaran. Klenteng yang terletak tidak jauh dari jalan pantura Rembang ini adalah Klenteng tertua di Jawa.
Konon, dulunya Laksamana Ceng Ho pernah berlabuh di kelenteng ini mengingat di seberang Kelenteng ini terdapat sungai Lasem yang bermuara ke Laut Jawa. Terdapat gapura besar yang menjadi pintu masuk ke Klenteng Mak Co yang di depannya telah ada dua singa berwarna emas dan dua tokoh yang keduanya membawa senjata.
Di teras, terdapat tiang yang dihiasi dengan pahatan huruf Cina. Sedangkan di ruang tengah tampak cerita bergambar yang terpasang di ubin sebalah kanan dan sebelah kiri ruangan. Setiap ubin mewakili satu lukisan dengan total keseluruhannya ada 50 lukisan yang disusun sampai ke langit-langit. Tentu saja bagi anda yang berkunjung disini akan menikmati berbagai wujud karya seni yang sarat dengan unsur sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar