Rahtawu adalah nama sebuah desa yang berada di daerah paling tinggi di kecamatan Gebog, kabupaten Kudus. Di tempat ini banyak menyimpan potensi alam yang dapat dijadikan sebagai objek wisata serta banyak pula ditemukan berbagai petilasan yang sarat akan sejarah.
Rahtawu yang merupakan sebuah lembah hijau dengan dikelilingi bukit-bukit terjal membuat pengunjung terlebih bagi para pecinta alam merasa penasaran untuk segera menjelajahi objek wisata di Rahtawu. Di desa ini terdapat beberapa wisata yang dapat anda kunjungi. Yang pertama adalah sebuah gunung yang bernama gunung Wukir Rahtawu dengan puncaknya yang populer yaitu puncak ‘Songolikur’.
Gunung ini terletak di sebelah gunung Muria. Puncak Rahtawu menjadi puncak favorit bagi setiap pendaki, terbukti bagi pendaki yang pernah menaklukan puncak ini akan merasa tertarik untuk datang kembali. Berbagai kegiatan sering dilakukan disini salah satunya diklat untuk merekrut anggota pecinta alam yang baru dari suatu organisasi. Tempat ini akan sangat ramai dikunjungi pada saat malam pergantian tahun serta hari kemerdekaan Indonesia. Karena pada hari itu, para pendaki akan berbondong-bondong melakukan upacara serta mengibarkan bendera pusaka di atas ketinggian kurang lebih 1627 meter dari permukaan laut. Yang tidak kalah terkenal adalah air terjun Gonggomino yang menawarkan sensasi yang berbeda bagi para pengunjung.
Di kawasan ini terdapat sungai yang cukup besar di Kudus yaitu Kali Gelis. Selain itu anda dapat menyempatkan diri berkunjung di petilasan Jonggring Saloka yang berada di gunung Saptarengga. Masyarakat disini masih kental dengan tradisi serta budaya mistik, hal itu tampak dari keyakinan mereka terhadap tempat-tempat yang dikeramatkan seperti petilasan yang memakai nama tokoh pewayangan misalnya petilasan Eyang Sakri, Lokajaya, Pandu, Palasara, dan Abiyoso.
Petilasan ini biasanya berupa pepunden atau tempat-tempat pertapaan. Karena kuatnya kepercayaan mistis yang berkembang, baik pengunjung atau pendaki yang akan melakukan pendakian harus tetap menghormati tradisi setempat serta tidak melanggar pantangan-pantangan yang disebutkan oleh warga setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar